Friday, September 30, 2005

Pada rumput yang mengering
Pada rintik hujan yang tak lagi pernah berkunjung ke bumi
Pada jalan yang melunak oleh terik surya yang sedang marah...

Hidup adalah sebuah batu
Hidup adalah sebatang kayu
Yang tak pernah bergerak, dan tak akan pernah bergerak
Jika satu jari tak pernah menyentuhnya
Atau satu kaki pernah menendangnya hina

Dan mati adalah sebuah lampu
Mati adalah sebatang lilin
Takkan terang jika bukan gelap yang ia terangi
Takkan mencurahkan arti pada dirinya jika gelap tak menyapa dalam ruang

Marahlah..
Geramlah...
Tapi hidup adalah keadilan
Keadilan bagi mereka yang berdiri di atas hidung-hidung kita
Keadilan bagi mereka yang duduk ongkang kaki
Mengejek kita dengan wangi sepatunya yang hitam mengkilap
Pantulkan sinar lampu yang ia beli dengan uang budaknya...

Dan diamlah...
Bagi kalian yang bahagia hidup terjajah
Bagi kita yang tertawa walau hidup merangkak
Terlindas kakinya yang tak lagi pantas berpijak di atas tanah penderitaan kita

Dan bersatulah...
Sadarlah, kita lebih besar darinya...
Manusia lebih berakal dibanding binatang yang berdasi sekali pun
Sadarlah, tanah kalian direbut
Sadarlah, keringat kalian adalah tertawaannya

Satu kata lagi yang bisa kita ucap bersama,
LAWAN!!!

No comments: