Sunday, February 10, 2008

febtenh-o-eit

Untukmu yang air matanya meminta tanya

pertanyaan atau pernyataan
tentang apa atau ada
itu tak pernah ada
kecuali yang 'ku simpan di tamanku sendiri
yang ku pijak dengan sandal jepit sebelah kaki

namun sapaanku di tiupan angin pagi tadi
sebenar-benar menjadikan sudutmatamu hulu
sungai air mata yang bermuara pada pertanyaan asa
juga perkara masa

***

Untuk engkau yang suaranya menyimpan kabut senja

cerita itu lagi yang engkau tawarkan
di malam persuaan air mata engkau suguhkan
kini dan waktu di sepelemparan masa ke depan
pintu kisah belum terkunci agar bisa engkau masuki esok atau kapan
meski suguhanku hanya secangkir teh pahit pekat
dan sisa potongan roti kemarin pagi yang lupa engkau habiskan
datanglah kapan saja
aku akan menyambut dengan suka cita
di sudut ruang yang sudah lama kugambar ulang

No comments: