Wednesday, October 05, 2005

Aku Rindu Zaman Itu

Aku rindu zaman itu

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah
Kebutuhan,bukan sekedar sambilan apalagi
Hiburan

Aku rindu zaman ketika membina adalah
Kewajiban,bukan pilihan apalagi beban dan
Paksaan

Aku rindu zamanketika dauroh menjadi

Kebiasaan,bukan sekedar pelengkap pengisi
Program yang dipaksakan

Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi

Kekuatan, bukan keraguan apalagi
Kecurigaan

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah

Pengorbanan,bukan tuntutan dan hujatan

Aku rindu zaman ketika nasehat menjadi

Kesenangan bukan su'udzon atau
Menjatuhkan

Aku rindu zaman ketika kita semua

Memberikan segalanya untuk da'wah ini

Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba

Menjadi lagu kebangsaan

Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah

Kerinduan,dan terlambat adalah kelalaian

Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi

Kepuncak menjadi dauroh dengan ongkos
Ngepas dan peta tak jelas

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah

Benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta
Sepulang tabliq da'wah didesa sebelah

Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo

Selalu membawa uang infaq,alat tulis,buku
Catatan dan al-qur'an terjemahan
Ditambah sedikit hafalan

Aku rindu zaman ketika seseorang binaan

Menangis karena tak bisa hadir liqo

Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu

Depan diketok untuk mendapat berita
Kumpul subuh harinya

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah

Berangkat liqo dengan ongkos jatah
Belanja esok harinya untuk keluarga

Aku rindu zaman ketika seorang murrobi

Sakit dan harus dirawat,para binaan
Patungan mengumpulkan dana apa adanya

Aku rindu zaman itu,
Aku rindu.......
Ya allah
Jangan kau buang kenikmatan berda'wah
Dari hati-hati kami
Jangan kau jadikan hidup ini hanya berjalan
Ditempat yang sama

---Puisi Suherman ^+Dirgha+_ N---

No comments: