Saturday, October 22, 2005

becak senyum

Keringat menetes lagi. Tapi kini lebih basah.
Keringat yang jatuh langsung mengering oleh terik yang membakar jalan hitam aspal yang kini lunak tak lagi keras.
Disekanya keringat yang masih menempel di dahinya, sembari terus mengayuh pedal becaknya.
Becak tua dan tukang becak tua.
Untuk anak dan istriku, katanya sambil sekali lagi menyeka keringatnya, dan sesekali menoleh ke arah temannya yang tertidur lelah di sebuah pangkalan.
Sang anak memanggil pulang, sudah saatnya dzuhur dan makan siang, dan sang anak tersenyum.
Tersenyum pula si tukang becak tua, sembari menatap ke langit. Mungkin ia berdoa, dan pasti ia bersyukur. Terimakasih atas senyum anak-anaknya, yang telah hilangkan lelahnya.

"Bahkan orang-orang yang paling bahagia di dunia, terkadang adalah mereka yang pulang dengan tubuh bau penuh keringat"
. 'God', Bruce Almighty

No comments: